Gubernur dan Pimpinan Utama PT Pamor Ganda Bertemu, Ini Hasil Kesepakatannya

Gambar

Diposting: 25 Jul 2022

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Foto/Dok



Interaktif News - Terkait konflik masyarakat Kecamatan Ketahun Bengkulu Utara dengan PT. Pamor Ganda yang berujung pada penahanan masyarakat karena terjadi pengrusakan akibat demostrasi di kantor perusahaan karet tersebut, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bertemu dengan Pimpinan Utama PT Pamor Ganda di Balai Raya Semarak Bengkulu, Senin, (25/7/2022) sore. 



Menurut Gubernur Rohidin, pertemuan yang sangat produktif sore ini menghasilkan beberapa kesepakatan dan keputusan penting untuk kemaslahatan bersama. 



Diantaranya, pertama, malam ini pihak manajemen PT Pamor Ganda akan mencabut laporan kepada pihak kepolisian. 



"Sehingga kita harapkan dalam waktu dekat masyarakat yang ditahan bisa dilepas atau ditangguhkan/dibebaskan dari tahanan kepolisian," tegas Gubernur Rohidin.



Kemudian yang kedua, lanjut Gubernur Rohidin, pihaknya dan PT. Pamor Ganda bersepakat mengadakan pertemuan besok sekitar pukul 15.00 Wib bertempat di kantor pusat Pamor Ganda Bengkulu Utara, yang langsung dipimpin Gubernur, Manajemen Pamor Ganda, LSM Lira dan perwakilan masyarakat yang berbatasan dengan Pamor Ganda yang selama ini menyampaikan aspirasi kepada Gubernur.



"Kemudian dengan pihak BPN, baik BPN Provinsi Bengkulu maupun BPN Kabupaten Bengkulu Utara," ujar Gubernur Rohidin. 



Lebih lanjut Gubernur Rohidin mengatakan bahwa rapat akan dilakukan secara terbuka, apa yang dipertanyakan masyarakat selama ini akan diberikan jawaban dan penjelasan dari pihak Pamor Ganda maupun BPN, terutama terkait dengan kewajiban plasma. Sehingga HGU itu mereka kembali dapatkan untuk tahap berikutnya.



"Harapan saya sebelum besok diadakan pertemuan besok sore, kondisi masyarakat yang selama ini ditahan terutama ibu-ibu dikembalikan atau dilepas dulu, supaya dalam pertemuan besok bisa berjalan dalam suasana yang dingin, terbuka, saling mencari solusi, sehingga tidak ada lagi ketegangan apapun," harap Rohidin. 



"Yang ada satu prinsip mencari solusi yang terbaik agar investasi di Bengkulu Utara berjalan kondusif, sehingga di satu sisi ekonomi bisa bergerak dengan baik. Di sisi lain tentu kepentingan dan hak-hak masyarakat sekitar juga harus dipenuhi," sampainya. 



Editor: Alfridho Ade Permana