Difasilitasi Kepala BKPM Bahlil, Pengurus HIPMI Bengkulu Selatan Bertemu Mentan

Diposting: 09 Mar 2021
Yogi Permadani saat memparkan potensi ekspor sarang burung walet di forum Rakernas HIPMI di Jakarta, Sabtu, 06 Maret 2021, Poto: Dok
Indo Barat, Jakarta – Ketua Umum BPC HIPMI Bengkulu Selatan, Yogi Permadani, Sekretaris Heru Septian, Bendahara Refli Zulfie dan didampingi Ketua Bidang IX BPD HIPMI Provinsi Bengkulu Yoga Mirza Pratama bertemu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Selasa, (09/03/2021)
Menariknya pertemuan itu difasilitasi langsung Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia untuk membahas potensi ekspor walet.
Pertemuan ini berawal dari pernyataan Bahlil untuk mempertemukan pengurus HIPMI Bengkulu dengan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan usai pemaparan potensi peluang usaha sarang burung walet skala internasional atau ekspor dalam forum Rakernas HIPMI ke XVII di Jakarta pada Sabtu lalu, (06/03/2021).
Bahlil yang juga merupakan Mantan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI periode 2015-2019 melihat pemamaparan itu sebagai peluang yang sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam pertemuan itu turut hadir Sekjen Kementan RI Dr. Ir. Momon Rusmono, MS dan Komisaris Bank Syariah Indonesia Muhammad Arief Rosyid Hasan.
Ketua Umum HIPMI Bengkulu Selatan, Yogi Pramadani mengatakan, banyak hal yang dibahas dalam pertemuan bersama Menteri Pertanian tersebut.
"Menteri sangat merespon apa yang menjadi keinginan kami untuk mengembangkan usaha, salah satunya usaha walet karena itu kami ucapkan terima kasih kepada kanda Bahlil dan semua pihak yang membantu kami bertemu Menteri Pertanian, ini wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap pengusaha khususnya kami di organisasi HIPMI untuk berbuat kepada negara" kata Yogi.
Menurutnya, sarang burung walet merupakan "harta karun" atau komoditas ekspor yang luar biasa jika dikembangkan dengan dukungan pemerintah dan pihaknya siap menerima tantangan tersebut.
Disebutkan Yogi, menurut data Kementerian Perdagangan RI, ekspor walet Indonesia mencapai 2 ribu ton dimana 110 ton diantaranya sudah terakreditasi dan dijual langsung ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Apabila dikalkulasi, dari 110 ton yang dikirim ke RRT dengan asumsi harga per Kg Rp25 juta dapat dihitung pendapatan yang dihasilkan. Apalagi dua ribu ton bisa mencapai Rp 500 triliun dan diluar 110 ton yang terakreditasi daat diekspor tujuan Hong Kong, Vietnam dan Malaysia.
“Yang kami perlukan support permodalan dan perijinan, sebab hal ini juga dapat membuka ribuan bahkan jutaan lapangan pekerjaan baru, kami juga ingin berbuat untuk Provinsi Bengkulu dan Bengkulu Selatan khususnya" kata Yogi.
Saat ini diketahui Yogi Pramadani dikenal sebagai pengusaha sarang burung walet yang memiliki jaringan se-Indonesia. Usaha ini telah dirintisnya selama tujuh tahun terakhir.
Hasil dari pertemuan itu, Kepala BKPM RI Bahlil dan Mentan RI siap mendukung dan membantu sektor permodalan melalui skema perbankan melalui Bank Syariah Indonesia. “Kami tunggu eksekusinya, dinda. Jangan bikin malu saya yang sudah ajak bertemu pak Menteri," ujar Bahlil yang diamini Menteri Pertanian.
Sementara itu Menteri Pertanian menyatakan siap dan mendukung langkah empat pemuda Bengkulu ini. "Kami siap, silahkan koordinasi dengan pihak kementerian langsung," kata Sahril Yasin Limpo, disela makan siang di ruang kerja Menteri Pertanian.
Sedangkan Komisaris Bank Syariah Indonesia Arief Rosyid, menyatakan kesiapan untuk membantu dari sisi sektor permodalan. “Atas petunjuk pak Menteri dan Kepala BKPM, kami siap support permodalan,” ungkap Arief.
Reporter: Yon Maryono
Editor: Usmady Dianto