Dewan Pendidikan Bengkulu Utara Minta Sekolah Transparan Soal Pengelolaan BOS

Gambar

Diposting: 01 Mar 2020

Tommy Febrizky (kiri), Poto;Dok/Repi Pratomo



Indo Barat - Ketua dewan pendidikan Bengkulu Utara Tommy Febrizky, Menilai bahwa Transparansi pengelolaan dana belanja operasional sekolah (BOS) sebenarnya mampu menekan maraknya pungutan pada peserta didik dibeberapa sekolah.



"Selama ini kami mendengar dari beberapa kepala sekolah baik SD ataupun SMP pungutan pada peserta didik dilakukan karena  dana belanja operasional sekolah(BOS) tidak cukup atau tidak bisa mengakomodir beberapa problem. 



Nah, itukan baru pernyataan sepihak dan keabsahan informasinya masih perlu diuji. Kita perlu tahu detil pengelolaan dana bos tersebut. Makanya, sekarang kami minta setiap sekolah untuk menyajikan papan informasi  pengelolaan dana BOS supaya transparan" ujar alumnus sosiologi UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini, Sabtu, (29/02/2020)



Ditambahkannya, Jika memang dikemudian hari terbukti dana bos di sekolah  tidak mampu  mengakomodir seluruh kegiatan belajar-mengajar, pihaknya bersama pemerintah daerah Bengkulu Utara akan mencoba mencarikan solusi yang solutif tanpa harus lakukan pungutan. 



"Aturan jelas melarang pungutan pada peserta didik SD dan SMP itu tertera dalam Permendikbud 75 tahun 2016, jika dipaksakan pihak sekolah akan berhadapan dengan aparatur penegak hukum. Makanya saya nilai transparansi pengelolaan dana bos itu urgent" kata Tommy



Dijelaskan Tommy, Permendikbud nomor 75 tahun 2016 belum direalisasikan secara menyeluruh bahkan terkesan diabaikan. 



"Kita akan masifkan sosialisasi dan investigasi kedua hal tersebut, sebab Kita tidak mau citra dunia pendidikan Bengkulu Utara terpuruk gara-gara praktek pungutan" ujar Tommy



Dalam menjalankan program kedepan, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan akan menggandeng aparatur penegak hukum, termasuk ketika ada pihak sekolah yang membandel.



"Memang membangun dunia pendidikan yang bermutu itu tantangannya cukuplah berat tapi kami yakin Jika semua elemen bergandengan tangan maka membangun SDM unggul dan dunia pendidikan berkualitas itu bukanlah isapan jempol belaka," pungkas Tommy.



Reporter: Repi Pratomo

Editor: Alfridho Ade Permana


Topik Terkait Berdasarkan Tags