Dewan Nilai Rencana Pemkot Bengkulu Bangun RSTG Belum Tepat

Gambar

Diposting: 03 Oct 2022

Anggota DPRD Kota Bengkulu Ariyono Gumay. Foto: Dok



Indo Barat – Anggota DPRD Kota Bengkulu dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Ariyono Gumay, menilai Pembangunan Rumah Sakit Tino Galo (RSTG) yang digagas pemerintah kota dinilai kurang pas dari segi fungsi dan efisiensi anggaran. 



“Seharusnya Pemkot lebih fokus dalam mengembangkan RSHD untuk efektifitas dan efisiensi anggaran,” katanya, Senin, (3/10).



Ariyono menjelaskan berdasarkan anggaran yang disampaikan pemkot melalui persentasi yang dilakukan beberapa waktu lalu untuk pembangunan RSTG memerlukan anggaran kurang lebih Rp50 M.



“Nilai yang fantastis tersebut tentunya lebih baik dimaksimalkan untuk pengembangan RSHD dengan beberapa pertimbangan dari pada membangun RSTG,” sebutnya.



Ia menambahkan bahwa dewan belum sependapat dengan rencana tersebut. Karena nilai Rp50 miliar ini baru bisa berjalan operasional dan ini akan menjadi beban kita untuk kedepannya, belanja pegawai, peralatan, dan sebagainya.



Disatu sisi, kata Ariyono, rencana pembangunan RSTG ini akan dibangun di tempat yang berbatasan dengan Kabupaten. Hal ini tentunya akan menyulitkan pasien yang ada di tengah kota untuk berobat. 



“Aksesnya saja sudah jauh, apalagi saat terjadi bencana banjir atau melewati jalan yang rawan banjir, maka otomatis orang kesulitan untuk mengakses ke sana. Maka itu, Ariyono rencana tersebut belum pas dan layak direalisasikan,” tegasnya.



Menurut Ariyono, anggaran-anggaran ini dibutuhkan untuk masyarakat di tengah kesulitan ekonomi dan kenaikan BBM. Bantuan-bantuan untuk UMKM, permodalan, menciptakan lapangan pekerjaan dan lain- lain.



“Apalagi problem kita adalah mengatasi banjir, tidak sesuai sekali antara jumlah anggaran membangun RSTG kurang lebih Rp50 miliar dengan anggaran yang dibutuhkan menangani banjir kurang lebih Rp30 miliar. Ini justru malah dianggarkan Rp4 miliar, jadi tidak sesuai dengan kebutuhan,” pungkasnya mengakhiri. (Adv)