Dengan Protokol Kesehatan Sektor Pariwista di Bengkulu Kembali Menggeliat

Diposting: 28 Oct 2020
Objek Air Panas Suban, Rejang Lebong Bengkulu, Rabu, 28 Oktober 2020, Poto:Dok/Riki Susanto
Indo Barat - Animo masyarakat Provinsi Bengkulu untuk mengunjungi objek-objek wisata seakan tidak terbendung pasca diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Beberapa objek wisata seperti Rumah Kediaman Bung Karno, Air Terjun Suban Curup Rejang Lebong, Pantai Panjang, Benteng Marlborough tampak kembali ramai dikunjungi para wisatawan.
Sejak dibuka kembali 5 Juli lalu, kedua objek wisata tersebut ramai di kunjungi wisatawan. Namun, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Pihak pengelola wajib menyiapkan tempat cuci tangan dan pengecekan suhu badan sebelum memasuki objek wisata.
Salah seorang pengunjung Wisata Air Terjun Suban Rejang Lebong, Nelly Sartika mengatakan, sebelum memasuki area wisata dirinya diperiksa suhu tubuh oleh pngelolah dan diwajibkan mencuci tangan dengan sebelum masuk.
“Kalau yang tidak mandi harus terus menggunakan masker, jadi Insyallah aman” kata wisatawan yang datang dari Manna Bengkulu Selatan ini, Rabu, (28 /10/2020)
Sebelumnya bberapa waktu lalu salah satu praktisi pariwisata Krishna Gamawan menjabarkan, minat masyarakat mengunjungi objek -objek wisata, tentu menguatkan kembali perekomian masyarakat di sekitar objek wisata tersebut yang turun akibat hantaman Covid-19.
“Alhamdulillah pada rame ya, kita harapkan bisa membantu perekonomian masyarakan disekitar destinasi, tentu saja secara mutlak harus tetap mengikuti protokol kesehatan. Baik dari sisi pengelola dan juga pengunjung,” papar Krishna.
New normal memberikan harapan serta semangat baru untuk kembali bangkit dari keterpurukan. Namun ia menambahkan bahwa adanya kekhawatiran akan terpapar virus Covid-19 menjadi momok tersendiri bagi masyarakat untuk berkunjung ke lokasi wisata.
“Ada harapan dan semangat yang kembali muncul pada teman – teman pelaku patiwisata lokal disekitar destinasi, namun perlu memaksimalkan protokol kesehatan serta kehadiran aparat dalam menegakkan protokol kesehatan di lokasi destinasi,” paparnya.
Dukungan pemerintah sendiri dirasa sangat diperlukan dalam menampung animo masyarakat yang haus akan pariwisata di samping memberikan rasa aman bagi masyarakat dengan menegakkan disiplin protokol kesehatan yang berlaku.
“Tetap semangat dalam menghadapi masa-masa sulit ini, terus berkreasi dan optimis. Kita bersama – sama dengan pemerintah dalam memaksimalkan penerapan protokol kesehatan di destinasi. Jangan sampai karena lalainya kita destinasi ini kembali ditutup,” harap Krishna.
Reporter: Riki Susanto