Cerdas Dalam Analisa, Beradaptasi Dalam Perubahan Zaman

Gambar

Diposting: 25 May 2018

Dorong Kemampuan Alamiah Sistem Berfikir



Perilaku manusia terpancar dan didasari oleh pemahamannya tentang kehidupan, alam semesta dan juga manusia serta akumulasi hubungan dari ketiganya yang saling berkait dengan masa sebelum dan sesudahnya. Sehingga tidak ada cara lain untuk mengubah tingkah-pola setiap manusia selain dengan mengubah jalan fikirannya.



Maka yang musti dilakukan adalah upaya memerdekakan pemikiran dari segala “penjara informasi” yang merusak system berfikir manusia melalui berbagai medium (penglihatan dan pendengaran) yang memungkinkan.



Kita perlu memiliki sebuah perspektif dari diri kita sendiri, sebuah perspektif yang akan menolong ketika kita harus memproduksi sebuah  analisi tepat waktu pada saat persitiwa demi peristiwa terus terjadi.



Cara Berpikir Specialis vs Berpikir Generalis



Kelemahan teknik memperkuat perspektif dalam proses analisa adalah ketika harus menjadi seorang spesialis (specialist), sering kali seorang specialist tenggelam dalam perspektifnya dan ketinggalan kereta ketika perubahan dunia terjadi secara tidak terduga.



Dalam kasus ini seorang berpikiran umum (generalist)  mungkin akan lebih tajam hasil analisanya, karena akan lebih cepat melihat trend dari kacamata yang lebih terbuka, tanpa didorong oleh perspektifnya,"we all see only that which we are trained to see"



Jika kita benar-benar telah tahu, mengerti dan memahami realitas kejadian perubahan yang tengah terjadi dan berlangsung saat ini, maka yang sebaiknya dilakukan adalah ber-adaptasi dengan gerak perubahan itu sendiri.



Jika kita masih terus berada dalam posisi statis ataupun pasif maka kita akan tergilas oleh roda transformasi jaman yang laju gerak kecepatannya terus meningkat pesat di hampir setiap lini dan sendi kehidupan.



Pola Berpikir Seseorang Ditentukan Oleh Latar Belakang



Perjalanan hidup dan lamanya terekpos dalam sebuah komunitas, keluarga maupun masyarakat, cara berpikir linear dalam sebuah garis lurus dari sebuah kelompok masyarakat adalah hal yang biasa.  



Hal ini terpola karena setiap anggota kelompok terekspos dalam cara pandang tertentu dalam periode waktu yang cukup lama, dan selama cara berpikir kita hanya berpijak dari satu sudut pandang dan bersifat linear, maka kita tidak akan pernah paham bagaimana dampak yang akan terjadi dan bagaimana respon yang akan timbul dari pihak yang lain. 



Sesungguhnya apa yang terjadi secara berkelompok ataupun individu tersebut adalah pembentukan cara berpikir dan cara menganalisa seseorang terhadap suatu persoalan menjadi khas dari sudut pandang tertentu, kata sudut pandang sudah mencerminkan sebuah cara berpikir linear yang seringkali bersifat bersilangan dengan sucut pandang lain.



Solusinya mulai belajar untuk cenderung memperlakukan perkiraan yang jauh lebih penting dari pada apa yang ingin dilihat, serta tidak dipengaruhi oleh harapan dalam berpiki, mulailah dengan berpikir secara reflek dan menganalisa latar belakang, bukan dalam rangka mencari jati diri jiwa dari apa yang mereka inginkan.



Tetapi dalam rangka memahami bagaimana pengalaman masa lalu, pendidikan dan pelatihan, norma dan budaya yang telah mempengaruhi mereka untuk memberikan perhatian khusus (fokus) hanya pada beberapa hal dan bukan untuk hal yang kompleks lainnya.

 

Penulis: Freddy Watania

Editor: Riki Susanto


 



 

Kategori: Opini

Topik Terkait Berdasarkan Tags

Tidak ada artikel terkait berdasarkan tags.