Cari Untung Jutaan? Pejabat Perkim Bengkulu Selatan ‘Urus’ Sendiri Program Bedah Rumah

Diposting: 07 Jan 2021
Salah satu rumah yang dibedah di Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2020, Foto: Dok
Indo Barat - Bedah rumah merupakan salah satu program pemerintah pusat yang diluncurkan melalaui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka meningkatkan jumlah rumah layak huni bagi masyarakat di Indonesia. Program bedah rumah ini merupakan program swadaya masyarakat dengan biaya pemerintah.
Namun berbeda yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan, program ini ‘diurus’ sendiri oleh oknum pejabat berinsial P yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) di lingkungan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Bengkulu Selatan. Campur tangan itu terindikasi untuk mencari keuntungan pribadi dari program yang diperuntukan bagi masyarakat tidak mampu itu.
Oknum pejabat itu diduga telah mengatur suplyer atau toko tempat pembelian material untuk 150 Unit lebih rumah yang dibedah di Kabupaten Bengkulu Selatan. Material yang dimaksud berupa kayu dan kusen serta daun pintu dan jendela yang sudah ditentukan tempat dan harganya.
Tidak hanya itu, oknum pejabat itu melakukan sendiri pencairan dana untuk membayar material di toko dan termasuk pula membayar upah tukang.
“Seharusnya adalah suplayer masing-masing yang mencairkan uang nya bukan kabid ini. Termasuk uang upah tukang juga sudah dicairkan seharusnya tukang dan ketua kelompok masing-masing yang mencairkannya bukan Pak Kabid” kata sumber media ini yang enggan disebut nama.
Kemudian ia mencontohkan harga kayu dalam RAB adalah Rp. 2.800.000 per meter kubik namun oknum pejabat ini hanya membeli kayu dari toko yang ia telah tentukan sebelumnya cuma seharga Rp 2.200.000 per meter kubik. Sehingga oknum pejabat ini disebut mendapat untung Rp 600.000 per kubik.
“Untuk daun pintu dan daun jendela dipotong harga Rp 50.000 per buah kusen sehingga saudara Kabid mendapat kan keuntungan pribadi puluhan juta rupiah bahkan mungkin ratusan juta dari penentuan harga seluruh material bedah rumah ini” kata dia
Media ini mencoba mengkonfirmasi langsung ke salah satu suplayer pengadaan kayu dan kusen yang disebut tempat oknum pejabat ini memesan material. Hal itu dibenarkan, mereka menerima uang pembayaran langsung dari oknum kabid P dan uangnya lansung dipotong.
“Ini masih ada jendela yang belum saya antar” jelas suplyer sambil pamit mematikan handphone yang mengku sedang dalam perjalanan.
Namun keterangan dari sumber media ini dibantah seluruhnya oleh Kabid P. Saat ditemui di ruangannya di Dinas Perkim Bengkulu Selatan, Kabid P menyangkal semuanya dan balik bertanya “Darimana tahu” katanya sambil tertawa namun nampak seperti gugup, Kamis, (07/01/2020)
Reporter: Yon Maryono
Editor: Usmady Dianto