Calon Wagub Harus ‘Orang Gila’
Diposting: 27 Sep 2018
Kota Bengkulu, BI – Bursa pemilihan wakil gubernur bakal menjadi agenda politik daerah terdekat, ini lantaran kasasi Gubernur Bengkulu Non Aktif Ridwan Mukti ditolak MA. Putusan ini juga akan berdampak langsung pada jabatan RM sebagai gubernur Bengkulu. RM wajib diberhentikan sebagai gubernur bengkulu karena sudah memiliki kekuatan hukum tetap dalam perkara tindak pidana korupsi.
Merujuk pada ketentuan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah yang memiliki hak mengajukan calon wakil gubernur adalah partai politik pengusung pasangan Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah di Pilgub 2015 lalu. Terdaftar di KPU Provinsi Bengkulu partai yang menjadi pengusung pasangan RM2 adalah Nasdem, PKB, Hanura, PKPI sedangkan PAN, Golkar, Gerindra, dan Demokrat berstatus sebagai partai pendukung.
Dengan demikian hak preogratif pengajuan bakal calon wakil gubernur yang akan menjadi pendamping Rohidin Mersyah melekat pada partai pengusung yaitu PKB, Hanura, PKPI, dan Nasdem. Ini sesuai dengan aturan mengenai pengisian kekosongan jabatan kepala daerah yang termaktub dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Tertulis dalam Pasal 26 ayat 4 UU tersebut, untuk mengisi kekosongan jabatan wakil kepala daerah yang berasal dari partai politik (parpol) atau gabungan parpol dan masa jabatannya masih tersisa 18 bulan atau lebih, kepala daerah mengajukan dua orang calon wakil kepala daerah. Nama yang diajukan itu berdasarkan usul parpol atau gabungan parpol yang pasangan calonnya terpilih dalam pemilihan kepala daerah periodenya. Apabila sudah terdapat nama yang diusulkan oleh gubrnur maka DPRD diberikan wewenang untuk menentukan wakil gubernur melalui rapat paripurna.
Agenda pemilihan wagub akan menjadi isu politik paling seksi karena berkaitan erat dengan agenda pemilu serentak 2019 yang juga akan menentukan nasib parpol peserta pemilu selanjutnya. Partai pengusung RM2 tentu akan menggunakan hak politiknya demi eksistensi parpol menjelang pemilu 2019.
Namun, pandangan alternatif disampaikan pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Dr Elfahmi Lubis. Menurutnya parpol harus berorientasi pada kepentingan daerah dan pembangunan berkelanjutan ketimbang mendahulukan kepentingan politik sesaat pada bursa pilwagub nanti. Bengkulu membutuhkan pemimpin yang benar-benar punya visi membangun dan klop dengan gaya kepemimpinan pak Rohidin Mersyah.
Elfahmi menyarankan agar partai politik mencari orang-orang yang mampu berpikir gila dalam arti konsep dan kapasitas kepemimpinan. Bengkulu membutuhkan sosok yang benar-benar visioner yang mampu menembus kebuntuan pembangunan dan menggali potensi daerah. Ini momentum yang tepat bagi parpol untuk menunjukan kepada publik tentang keberpihakannya pada kepentingan rakyat. Parpol harus berani memunculkan orang-orang yang mampu bertindak gila agar pembangunan Bengkulu by pass dan setara dengan daerah lain.
“kalau itu ada di kader parpol pengusung tentu lebih baik namun jangan menutup tokoh lain, baik dari non parpol atau dari parpol bukan pengusung yang diyakini lebih berpotensi” Jelas Elfahmi.
Terpisah, Sekretaris DPD Partai Hanura Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring menganggap masih terlalu prematur untuk membahas hal teknis tentang bursa pilwagub. Saat ini Hanura masih berkonsentrasi konsolidasi pileg 2019, pasca penetapan DCT Hanura akan melakukan evaluasi untuk lebih mematangkan persiapan Pileg. Namun, Hanura selaku partai pengusung akan memanfaatkan haknya sebaik mungkin dan akan selalu mengedepankan kebutuhan rakyat banyak
“kami belum mau berbicara terlalu teknis, teman-teman Parpol lain juga punya hak yang sama dengan kami tentu harus konsolidasi, prinsipnya Hanura selalu mendahulukan suara rakyat dalam menetukan seluruh kebijakan partai” Kata Usin Sembiring
Disinggung terkait dengan nama Pak Muslihan Diding Sutrisno yang digadang-gadang bakal maju, Usin belum mau berkomentar lebih jauh dan masih menunggu makanisme yang berlaku dalam pengusulan wakil gubernur “Pak RM kan belum diberhentikan jadi waktunya masih panjang saya kira, kalau soal kader Hanura punya stok banyak, termasuk salah satunya pak Ketua (Muslihan), beliau orang yang berpengalaman di pemerintahan daerah” Tutup Usin, Kamis, (27/09/2018)
Reporter : Anasril Azwar
Editor : Riki Susanto
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
KPU Tetapkan Arie-Sumarno Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Bengkulu Utara
11 Jan 2025
-
KPU Lebong Tetapkan Azhari–Bambang sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lebong Terpilih
10 Jan 2025
-
Teddy dan Gustianto Resmi Ditetapkan Pemenang Pilkada 2024
09 Jan 2025
-
KPU Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu Terpilih
09 Jan 2025
-
Menko AHY Tunjuk Merry Riana sebagai Staf Khusus
07 Jan 2025
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
KPU Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu Terpilih
09 Jan 2025
-
Ancam Nyawa, Warga Minta 3 Tower SUTT PLTU Teluk Sepang Dibongkar
08 Jan 2025
-
Jelang Musda Golkar, 7 Nama Calon Ketua Mencuat
06 Jan 2025
-
Pelabuhan Pulau Baai Terus Mendangkal, Distribusi Logistik Terancam
27 Dec 2024
-
Ratusan ASN Lebong Gelar Aksi Demo, Tuntut Pembayaran TPP
11 Dec 2024