Cagub Ulu-Ilir

Diposting: 15 Jan 2020
By Cik Ben
Pemilihan Gubernur Bengkulu tinggal waktu menunggu. Kompetitor tampaknya sudah muncul dari ulu dan ilir. Meskipun taktik dan strateginya masih mengunakan metode ulu. Seperti apa metode ulu itu? gotong royong dengan simbul ‘tengkiu-tengkiu’.
Pertanyaan yang muncul diutak benak pemikir dan penghayal, paling tidak ada tiga tanda tanya. Mulai dari siapakah idealnya Gubernur Bengkulu mendatang? Kedua, apa motivasi para mendukung? Ketiga, seberapa pentingkah profil atau sosok gubernur itu?
Disinilah persoalan yang krusial dalam menghadapi perhelatan Pilgub di Provinsi Bengkulu, yang kini terjadi degradasi kebudayaan dan tradisi yang ada. Menjawab pertanyaan pertama, siapakah idealnya Gubernur Bengkulu itu? sosok putra atau putri bangsa yang cerdas dan ‘calak’. Yang peduli dengan budaya, sejarah kedaerahan lokal. Dari mukomuko hingga Kaur. Inilah yang belum tampak dalam sepuluh tahun terakhir ini. Kenapa cerdas dan calak itu penting? Agar tidak di ‘kerjain’ oleh di Si Ta’un.
Kedua, para pendukung yang terdiri dari strata akal dan ekonomi, harus sadar dan paham betul akan motivasi dalam mendukung. Bukan karena ikut-ikutan, “setto-setto nasik idak bekuah”. Apa karena ingin pemimpin yang dapat membuat Provinsi Bengkulu ini jadi maju, mengingat giografis dan historisnya. Apa ingin dapat keuntungan dari yang di dukung? Bila jawabnya tidak, maka itu artinya pendukung yang ikhlas tingkatannya setingkat wali, rahib.
Terakhir, seberapa pentingnya profil atau sosok Gubernur Bengkulu mendatang. Tampaknya pertanyaan seperti ini tidak begitu penting. Apapun latar belakang calon gubernurnya, tidak akan mempengaruhi system yang sudah ada. Mantan koruptor, hampir koruptor dan belum koruptor sama saja, bila tidak mempunyai terobosan atau inovasi yang reformis.
Sekedar mengingatkan, jangan para pemilih, pendukung terkecoh dengan jargon-jangon bohong dan tak mungkin terjadi di Provinsi Bengkulu ini. Carilah dan tetapkan gubernur yang yang berani mengatakan apa adanya. Jangan yang berani mengatakan sudah terjadi pembangunan. Kenyataannya itu merupakan proses alamiah. Jangan yang berani melontarkan ide akan mengagamiskan negeri ini, padahal negeri ini masih banyak kemaksiatan yang tak diberantas. Jangan pilih yang berani mengatakan akan menginternasionalkan Provinsi Bengkulu, padahal provinsi lain yang lebih maju saja belum bisa mewujudkan itu. Waspada, Cagub yang “Otta Gedang Cirik kerre”.
*Wartawan tinggal di Bengkulu
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Advokasi Compensation and Benefit Layak Bagi Tenaga Pendidik
11 Dec 2024
-
Operasi KPK Pemantik Chaos Pilkada Bengkulu?
24 Nov 2024
-
Menyelami Bentuk-bentuk Media Massa: Dari TV ke Tiktok, Bagaimana Gen Z Terhubung?
06 Oct 2024
-
Menuju Green Election; Urgensi Pengaturan Tanggungjawab Limbah Alat Peraga Kampanye
27 Sep 2024
-
Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik
09 Sep 2024
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
Politik Kambing Bobok
14 Jan 2020