Berkat Kerja Politik, Tren Elektabilitas Dua Balon Gubernur Bengkulu Ini Naik

Gambar

Diposting: 26 Jul 2020

Ahmad Aprianto peneliti Diaspora Research Strategy saat memberi keterngan pers, Minggu, 26 Juli 2020, Poto:Dok/Irfan Arief,Bengkuluinteraktif.com



Indo Barat – Jelang kontestasi politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu pada Pilkada serentak 2020 yang menyisahkan waktu kurang lebih empat bulan lagi menuju 9 Desember 2020. Sejumlah lembaga riset pilkada mulai turun, salah satunya Diaspora Research Strategy yang menggelar konferensi pers penyampaian hasil survei terkait Pilgub Bengkulu di Hotel Santika, Minggu, (26/07/2020).



Dalam laporannya survei Diaspora Research Strategy meneliti perilaku pemilih Bengkulu sehingga sampai pada kesimpulan tren elektabilitas kandidat yang bakal bertarung pada Pilgub Bengkulu 2020. Menurut Diaspora tren elektabilitas tertinggi masih ditempat Agusrin M Najamuddin dengan angka 28,3 persen disusul Rohidin Mersyah dengan angka 18,1 persen dan Helmi Hasan dengan angka 16,0 persen.



Apabila dibandingkan dengan survei Diaspora sebelumnya terjadi peningkatan yang melesat tajam untuk tren elektabilitas Agusrin M Najamudin dan Helmi Hasan. Maret 2020 lalu Diaspora melaporkan tren elektabilitas Agusrin M Najamudin hanya 16,2 persen atau naik 12,1 persen di bulan Juli sedangkan Helmi Hasan hanya hanya 7,8 persen atau naik 8,2 persen di bulan Juli. 



Angka tren elektabilitas itu didapat dengan menggunakan pertanyaan tertutup yaitu dengan menentukan terlebihdahulu nama-nama yang diajukan kepada responden.



Tren kenaikan elektabilitas kedua bakal calon itu disebabkan beberapa faktor namun yang paling menarik salah satu penyebab melesatnya elektabilitas kedua balon tersebut karena kerja politik yang sangat massif sejak beberapa bulan terakhir. 



“Dari hasil survei kami itu didapat, tren kenaikan Agusrin maupun Helmi karena ada tiga faktor, pertama kerja politik keduanya dianggap begitu yang begitu masif melakukan sosialisasi. Ini hasil temuan dari masyarakat yang kita wawancara. Salah satu pertanyaanya terkait alat peraga dan sebagainya, didapat bahwasannya Pak Agusrin maupun Pak Helmi itu Ia melakukan kerja politik yang masif’ kata peneliti Diaspora, Ahmad Aprianto 



Kerja politik yang dimaksud, maraknya penyebaran alat peraga yang dilakukan Agusrin dan Helmi Hasan, pertemuan dengan warga, aksi sosial, dan beberapa aksi kebijakan. Namun demikian, kata Ahmad Aprianto, presentase pemilih yang belum menentukan pilihan masih menduduki angka tertinggi dari keseluruhan responden.



“Masih ada undecided voters sebanyak 30 persen, artinya  semua masih bisa berubah, apalagi masyarakat kita itu adalah masyarakat yang pemilihnya bukan ideologis, seperti kayak kasus masyarakat Amerika, masyarakat kita adalah realistis” 



Survei Diaspora menggunakan metode survei multistage random sampling dengan melibatkan 700 responden yang dilakukan pada rentang 16-20 Juli 2020. Diaspora juga mengkonfirmasi tingkat kepercayaan terhadap hasil surveinya adalah 95 persen dengan margin of error 3,5 persen. 



Reporter: Irfan Arief

Editor: Riki Susanto