BEM TMS Bengkulu Kupas Urgensi Organisasi bagi Mahasiswa

Diposting: 22 Jun 2023
Ngobras tentang organisasi mahasiswa BEM- TMS, Kamis, 22 Juni 2023, Foto: Dok
Indo Barat – Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggai Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti (BME-STIKES-TMS) Bengkulu menggelar Ngobrol Santai (Ngobras) bertema "Seberapa Penting Organisasi di Kalangan Mahasiswa" pada Kamis, 22 Juni 2023.
Dialog santai yang mengupas urgensi organisasi bagi mahasiswa tersebut menghadrikan tiga orang narasumber; akdemisi S. Ujang Efendi, Tokoh Pemuda sekaligus Ketua HMI Cabang Bengkulu, Maulana Taslam, dan Ketua BEM TMS, Riksi Rohansyah dan dipandu Herizal Efendi.
Riksi Rohansyah mengatakan, tujuan dialog untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan mahasiswa STIKES TMS tentang keroganisasian di kampus. Selama ini kampus kesehatan kerap terbentur dengan kegiatan akademik sehingga kesulitan untuk aktif atau mengakses kegiatan organisasi.
“Jadi harapan kami BEM-TMS dan seluruh mahasiswa TMS melalui dialog ini bisa memahami bagaimana pentinganya organisasi itu. Melalui organisasi kita bisa mengerti dan menerapkan memanajemen waktu sehingga bisa terus mengembangkan diri” kata Riksi
Tanpa pengetahuan tentang organisasi kata Riksi mahasiswa akan kesulitan saat dihadapan dengan suatu masalah apalagi untuk menilai sebuah kebijakan publik. Banyak pelajaran yang didapat melalui dunia organisasi yang tidak ada dalam ruang akademik.
“Melalui organissi kita akan terbiasa dengan problem solving saat berhadapan dengan masalah atau menilai kebijakan publik yang mungkin bertentangan dengan kehendak rakyat. Intinya organisasi itu wajib dipahami karena saat ini mahasiswa adalah penyambung suara rakyat” kata Riksi.
Akademisi, S. Ujang Efendi menjelaskan, organisasi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Melalui organisasi mahasiswa bisa mengembangkan kemampuan nonakademik sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Organisasi dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi mahasiswa.
Sementara Ketua Umum HMI Cabang Bengkulu, Maulana Taslam menyebut, mahasiswa sebagai agen of change dituntut untuk peka terhadap isu sosial kemasyarakatan dan kebangsaan. Kepekaan tersebut harus didukung dengan kemampuan dalam manajemen, kepemimpinan, kolaborasi dan koordinasi.
“Salah satu cara untuk memperoleh kompetensi itu adalah melalui kegiatan organisasi. Selain itu melalui organisasi di ruang lingkup mahasiswa adalah kemampuan manajemen wakatu sehingga label agen of change yang melakt pada mahasiswa bisa diwujudkan. Mahasiswa harus cerdas dalam semua aspek” kata Maulana.
Editor: Irfan Arief
Artikel Terkait Berdasarkan Kategori
-
Hadiri Pelantikan KAMMI Bengkulu, Rosjonsyah: Siapkan Diri Pimpin Masa Depan
01 Feb 2025
-
Forest Guardian Bengkulu Tanam Pohon untuk Pemulihan TNKS
02 Jan 2025
-
DPRD Kaur Nyatakan Siap Mendorong Perda Masyarakat Adat
31 Dec 2024
-
Yakesma Berkolaborasi dengan Pelindo dan DLHK Tanam 450 Bibit Pohon
16 Nov 2024
-
Yayasan PPHTB Lantik Tim Kerja Selamatkan Pesisir dan Hutan Tropis Bengkulu
15 Oct 2024
Topik Terkait Berdasarkan Tags
-
Hadiri Pelantikan KAMMI Bengkulu, Rosjonsyah: Siapkan Diri Pimpin Masa Depan
01 Feb 2025
-
Sasar Pemilih Pemula, BEM UMB dan KPU Provinsi Bengkulu Gelar Sosialisasi Pilgub
24 Oct 2024
-
Pemprov Fasilitasi Rapat Lanjutan Konflik Agraria di Bengkulu Utara
18 Oct 2024
-
Kades Air Latak Sesalkan Oknum yang Merubah Nama Desa di Google Maps
22 Jul 2024
-
Pelajar di Desa Jogya Baru Ikuti Program Pendidikan Moral Pancasila dari Mahasiswa KKN UNIB
13 Jul 2024