Bantu Dampak Covid-19, Jurnalis Bengkulu Salurkan Paket Sembako dan Alkes

Gambar

Diposting: 13 Apr 2020

Aliansi Jurnalis Muda Bengkulu saat berbagi paket sembako, Senin, 13 April 2020, Poto:Dok/AMJB



Indo Barat – Komunitas Jurnalis yang tergabung di Aliansi Jurnalis Muda Bengkulu (AJMB) pada Senin, 13 April 2020 menyalurkan bantuan paket sembako dan alat kesehatan bagi masyarakat Kota Bengkulu ekonomi menengah kebawah yang terdampak wabah Covid-19 .



Paket sembako dan alat kesehatan ini diperoleh dari hasil penggalangan dana melalui posko donasi yang dibuka AJMB sejak 31 Maret lalu atau setelah Bengkulu ditetapkan sebagai zona merah penyebaran Covid-19. Hingga kini total donasi yang berhasil dihimpun sebesar Rp 8,2 Juta.

 

Setiap satu paket sembako dan alat kesehatan ini berisi beras, mie instan, susu kental manis, ikan kaleng, sabun mandi, minyak goreng, hand sanitizer dan masker.



Selain disalurkan untuk masyarakat, paket sembako dan alat kesehatan ini juga disalurkan untuk enam 6 orang jurnalis dari berbagai media yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 saat  melakukan kegiatan peliputan di Kota Bengkulu.



Saat ini AJMB telah membuka posko donasi bantuan Covid-19 di Balai Wartawan komplek Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu, Padang Harapan. Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan bisa langsung mengantarkannya ke posko tersebut.



Posko donasi ini akan terus dibuka selama masa pandemi Covid-19. Selain melalui posko donasi, bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan bisa menghubungi call center AMJB berikut :




  1. 0852-6679-0828 (Ketua AJI Bengkulu Harry)

  2. 0812-7921-6384 (Jurnalis kompas.com Firmansyah)

  3. 0811-7362-276 (Juru Bicara AJMB Doni Aftarizal)



“AJMB menilai masyarakat ekonomi menengah kebawah merupakan kelompok masyarakat yang sangat merasakan dampak pandemi Covid-19. Khususnya dampak ekonomi akibat kebijakan pemerintah melakukan pembatasan sosial dalam memutus rantai penularan Covid-19” Jelas Juru Bicara AJMB, Doni Aftarizal dalam rilis tertulisnya, Senin, (13/04/2020)



Kebijakan ini akhirnya membuat perlambatan ekonomi. Misalnya, pasar baik modern maupun tradisional mulai sepi, banyak pekerja yang mulai di rumahkan dan bahkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ada pekerja yang di PHK.



“Karena itulah AJMB memilih memprioritaskan penyaluran bantuan ini kepada masyarakat ekonomi menengah kebawah. Setidaknya bantuan ini bisa meringankan beban mereka dalam menghadapi masa-masa sulit selama pandemi Covid-19” terang Doni [***]



Editor: Freddy Watania


Kategori: Komunitas